Gliclazide adalah obat anti diabetes mellitus
tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Obat ini juga bermanfaat untuk mencegah penumpukan lemak di arteri.
Gliclazide menurunkan kadar gula darah dengan
cara mengikat secara selektif reseptor sulfonilurea (SUR 1) pada permukaan sel
beta pankreas. Mekanisme ini membuat gliclazide mampu memblokir
sebagian potassium chanels antara sel-sel beta dari pulau
langerhans pada organpankreas. Dengan menghalangi potassium channels,
sel mengalami depolarisasi yang menyebabkan pembukaan voltage-gated
calcium channels. masuknya kalsium mendorong
pelepasan insulin dari
sel beta. Seperti sulfonilurea lainnya, Gliclazide juga menyebabkan penurunan
serum glukagon dan mempotensiasi aksi insulin pada jaringan ekstra pankreatik.
Gliclazide biasanya dipasarkan dengan kadar 80 mg /
tablet. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan
dengan obat anti diabetes oral lain atau insulin.
Indikasi
Kegunaan gliclazide adalah untuk pengobatan diabetes
mellitus tipe 2 pada orang dewasa jika
diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja
tidak cukup mampu mengontrol kadar gula darah seperti yang diinginkan.
Kontra indikasi
- Jangan menggunakan gliclazide jika anda memiliki
riwayat hipersensitif (alergi) terhadap gliclazide atau obat-obat yang termasuk
golongan sulfonilurea dan sulfonamide lainnya.
- Orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah merah),
sebaiknya tidak menggunakan obat ini, karena bisa menyebabkan terjadinya
hemolisis akut.
- Jika anda menderita gangguan ginjal,
hati, kelenjar adrenal
atau kelenjar pituitari hati-hati menggunakan obat golongan sulfonilurea.
- Obat ini juga tidak disarankan jika anda akan
menjalani operasi,
memiliki infeksi berat, atau juvenille diabetes dan pasien usia
di atas 70 tahun.
- Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma
diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis)
dilarang menggunakan obat ini.
- Penderita diabetes gestasional (diabetes pada wanita
hamil), dilarang menggunakan obat ini.
- Jika anda sedang menggunakan obat anti jamur seperti miconazole,
sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
- Tidak boleh diberikan untuk pasien yang menderita
forfiria (penyakit keturunan yang mempengaruhi hati atau sumsum tulang
belakang).
Efek Samping
berikut adalah beberapa efek samping gliclazide yang
umum terjadi :
- Efek samping gliclazide pada saluran pencernaan adalah mual, muntah, diare, sembelit dan
nyeri pada ulu hati.
- Hati-hati dengan resiko terjadinya
hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), terutama jika digunakan
untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang
lebih tinggi. Resiko hipoglikemia lebih rentan pada orang-orang usia lanjut.
- Gangguan pada penglihatan kadang-kadang
terjadi pada pemakaian obat ini.
- Obat anti diabetes oral golongan sulfonilurea dapat
menyebabkan gangguan fungsi hati, yang bisa menyebabkan jaundice kolestatik,
peningkatan kadar enzim hati, hepatitis dan
kegagalan fungsi hati meski kejadian ini relatif jarang terjadi.
- Reaksi hipersensitif yang mungkin terjadi berupa alergi pada
kulit, demam,
dan jaundice.
- Efek samping hematologi sangat jarang. Efek samping
ini biasanya berupa leukopenia, trombositopenia, agranulositosis,
pansitopenia, anemia hemolitik, dan anemia aplastik.
Perhatian
hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika
menggunakan gliclazide adalah sebagai berikut :
- Obat diberikan biasanya saat makan pagi.
- Jika anda penderita gangguan fungsi hati, ginjal terutama
gagal ginjal, dan pasien lanjut usia (di atas 70 tahun), hati-hati terhadap
kemungkinan terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).
- Jangan menyalakan mesin atau mengemudi selama
menggunakan anti diabetes oral seperti gliclazide, karena obat ini bisa
menyebabkan pusing, rasa mengantuk yang berat akibat penurunan kadar gula
darah yang terlalu rendah.
- Wanita hamil atau
ibu menyusui sebaiknya
tidak menggunakan obat ini. Pengobatan sebaiknya menggunakan terapi suntikan
insulin.
- Obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak.
- Untuk mengetahui dosis minimum yang efektif, lakukan
pengecekan kadar gula darah secara berkala.
- Gliclazide dapat meningkatkan berat badan.
Obat anti diabetes oral lain seperti metformin adalah
obat pilihan untuk pasien diabetes mellitus yang memiliki kelebihan berat
badan.
- Pengaturan pola makan dan aktivitas olahraga akan
membantu efektivitas obat ini dalam menurunkan kadar gula darah anda.
- Jangan digunakan tanpa resep dokter atau
menggunakannya melebihi dosis yang dianjurkan karena obat ini beresiko
menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis (hipoglikemia) yang bisa
berakibat fatal.
- Jika anda mengalami efek samping yang berat misalnya
terjadi reaksi alergi atau anda lemas, lapar yang berlebihan, berkeringat banyak, mati rasa ekstremitas
karena penurunan gula darah yang drastis segera hubungi pihak medis.
Penggunaan untuk wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika
serikat) mengkategorikan gliclazide kedalam kategori C dengan penjelasan
sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar. Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen
dengan hasil pada manusia, namun efek buruk obat ini pada janin hewan harus
menjadi pertimbangan serius sebelum menggunakan gliclazide untuk wanita hamil.
Mengingat efek buruk yang mungkin terjadi, kebanyakan para ahli menyarankan
untuk lebih memilih insulin daripada anti diabetes oral jika digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah wanita hamil.
Interaksi obat
gliclazide berinteraksi dengan obat-obat berikut :
- Miconazole,voriconazole,fluconazole meningkatkan konsentrasi plasma gliclazide, sehingga meningkatkan efek hipoglikemiknya.
- Trimetoprim, ACE inhibitor (seperti captopril), NSAID (seperti asam mefenamat,diklofenak,ibuprofen dan lainnya), antikoagulan kumarin, MAO inhibitor, disopiramid, dan chloramphenicol juga meningkatkan efek sulfonilurea termasuk gliclazide.
- Rifampisin mempercepat metabolisme gliclazide sehingga mengurangi efek hipoglikemiknya.
- Dosis obat ini ditentukan secara individual untuk setiap pasien berdasarkan manfaat dan tolerabilitas masing-masing pasien. Gliclazide umumnya diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis awal 40-80 mg 1 x sehari. Dosis bisa ditingkatkan berdasarkan respon hipoglikemik yang terjadi.
- Dosis lebih tinggi diberikan dalam dosis terbagi.
- Dosis tunggal maksimal : 160 mg 1 x sehari.
- Dosis harian maksimal : 240 mg /hari. Diberikan 1-2 x sehari.
- Obat diberikan saat sarapan.
- Terkait merk-merk obat dengan kandungan zat aktif gliclazide
- Obat yang termasuk sulfonilurea
- Obat-obat diabetes mellitus
- Metformin obat pilihan pertama untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2
- Glibenclamide salah satu obat pilihan pertama untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2
- Penjelasan lengkap penyakit diabetes mellitus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar